Langsung ke konten utama

AKUSTIK RUANG KULIAH DAN RUANG KELAS

Ruang Kuliah
Tujuan sebenarnya suatu ruang kuliah harus ditetapkan dengan pasti sebelumnya. Karena ruang yang digunakan untuk peragaan atau untuk pendidikan pandang-dengar(audio visual) membutuhkan perhatian khusus dalam rancangan dan detail akustik.

Dalam usaha menghindari bising eksterior,ruang kuliah sekarang jarang di rancang dengan penerangan dan ventilasi alami.
terdapat panel langit-langit pematul bunyi,panel ini menyediakan tambahan pemantulan bunyi dalam waktu tunda singkat untuk pendengar-pendengar  dengan jarak terjauh dari podium.
Faktor yang sangat mempengaruhi kondisi mendengar adalah geometri pandangan ruang,faktor ini tergantung pada peralatan yang akan digunakan, misalnya layar proyektor film didepan terhadap bagian belakang.
Ruang kuliah dengan volume mencapai sekitar 15.000 sampai 20.000 ft kubik (425 sampai 570 m kubik) atau dengan kapasitas penonton sekitar 150 sampai 200 orang, tidak akan membutuhkan sistem penguat bunyi bila rancangan akustiknya didasarkan pada prinsipnya.
Ruang kuliah empat persegi dengan kapasitas sedang ,disarankan denah tempat duduk diagonal.hal ini secara otomatis menghilangkan sifat paralel yang tak disukai antara dinding-dinding pada mimbar dan memanfaatkan dinding depan yang dimiringkan sebagai pemantul bunyi
Ruang Kelas
Ruang kelas dengan bentuk persegi,lantai datar,dan daerah pendengar yang biasanya berkisar antara 600 sampai 1000 ft(56 sampai 93 m persegi) jarang menimbulkan masalah akustik yang serius.
RT ruang kelas yang penuh haruslah sekitar 0,6 sampai 0,8 sekon pada frekuensi tengah,dan tergantung pada volumenya.
Bagian tengeh langit-langit harus selalu di jaga agar memantul,sehingga dapat mengadakan distribusi energi bunyi merata dari tiap bagian ruang.

Untuk DONWLOAD file lengkapnya klik DISINI

Postingan populer dari blog ini

ARSITEKTUR BYZANTIUM

ARSITEKTUR BYZANTIUM (330 –1453 M Ruang Lingkup Bahasan Arsitektur Byzantium : *Setting Geografis Byzantium *Ciri-ciri Umum Arsitektur Byzantium *Sistem Kebudayaan, Kepercayaan, Pemerintahan dan Hukum, Pendidikan dan Ekonomi *Karya-karya Arsitektur Byzantium *Pola Penataan Kota Byzantium Byzantium terletak di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu jalur sutra maupun di laut antara laut tengah dengan laut hitam dan dianggap sebagai titik terbaik, sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu. Ciri-ciri Umum Arsitektur Byzantium 1. Tumbuh dari  berbagai dasar dan akar kebudayaan, antara lain : *Gaya klasik seni Romawi-Hedonis yang  berbau keagamaan. *Budaya pembuatan makam bawah tanah gereja Kristen romawi dari abad II dan III. 2. Bentuk bangunan terpusat *Bentuk bangunan terpusat ini di spesifikasikan pada pola pengaturan ruang (organisasi ruang). *Organisas...

PERADABAN MOHENJODARO HARAPPA

GEOGRAFIS INDIA BATAS-BATAS WILAYAH Utara  :    Cina (pegunungan himalaya), Nepal dan Bhutan Selatan  :   Sri lanka Barat  :    Pakistan dan  Laut Arab  Timur  :    Myanmar dan Bangladesh Peradaban Lembah Sungai Indus — Peradaban Lembah Indus diperkirakan sekitar 2500 SM di bagian barat dari Asia Selatan, sekarang  adalah di Pakistan dan India barat. — Kebudayaan kuno India ditemukan di kota tertua India yaitu daerah HARAPPA dan MOHENJO-DARO. — Kontras dengan peradaban lainnya, kuburan di kota ini tidak indah, lebih sederhana , ini bukti  bahwa dalam peradaban ini tidak ada kelas-kelas  sosial. — Tidak ada bukti yang menunjukkan  aktivitas militer, ada kemungkinan bahwa Harappa  peradaban yang damai Peradaban Lembah Sungai Indus — Peradaban Lembah Indus diperkirakan sekitar 2500 SM di bagian bara...

HENDRIK PETRUS BERLAGE

Date of birth/death: 21 February 1856)/12 August 1934) Location of birth/death: AmsterdamThe Hague Work location: The Hague (1913) Dari 1875-1878 Berlage belajar arsitektur di Politeknik Federal Swiss di Zurich Hochschule . TEORY BERLAGE Berlage berpendapat bahwa arsitek harus bentuk ruang berguna daripada menghiasi fasad. Dalam pandangannya, membangun harus menyatakan fungsi dari interior Rincian permukaan luar daripada memungkinkan untuk mendikte penataan ruang. Berlage percaya bahwa arsitek memiliki tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kondisi hidup. PENGALAMAN BERARSITEKTUR Setelah menyelesaikan studinya, dia pergi ke Austria, Jerman dan Italia. Kembali ke Amsterdam ia diterima di Kantor Theodore Sanders di mana ia bekerja dalam gaya Neo-Renaissance. Pada tahun 1884 bersama Th. Sanders . DOWNLOAD SELENGKAPNYA